Konfigurasi Dasar DNS Server Debian 7

DNS Server

Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan mengkonversikan nama domain ke alamat IP dan juga sebaliknya. Struktur database DNS berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain. Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain.


Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain.

Cara Kerja DNS

Client melakukan request suatu domain menggunakan web browser. Sebuah program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver
menghubungi DNS server, kemudian DNS server meng-cek domain di local database, jika ditemukan, DNS server memberikan informasi alamat IP Address ke resolver. setelah ditemukan client secara langsung menghubungi sebuah website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.


Berikut cara konfigurasi DNS Server debian 7 Wheezy, semoga bermanfaat:


Installasi aplikasi DNS server, yaitu BIND9 dengan nama domain smkn2-pbl.sch.id
File yang akan konfigurasi:
a. /etc/bind/named.conf
b. File Forward
c. File Reserve
d. /etc/resolv.conf

Pastikan terdapat 2 ethernet dengan:
a. Ether0 terhubung dengan internet
b. Ether1 untuk Local Network

1. Menginstall aplikasi DNS Server:
root@debian:/home/hilman# apt-get install bind9

2. Membuat zona domain pada konfigurasi ini bertujuan untuk menentukan nama domain dari server debian.
zona domain dapat menggunakan top level domain yaitu smkn2-pbl.sch.id.
Konfigurasi ini dengan mengedit:

root@debian:/home/hilman# pico /etc/bind/named.conf

zone "smkn2-pbl.sch.id" {
type master;
file "db.smkn2-pbl.sch.id";
};

zone "10.in-addr.arpa" {            //1 blok ip pertama
type master;
file "db.10";
};

3.  Membuat File Forward Forward berfungsi untuk konfersi dari DNS ke IP address. Misal dengan mengetikkan smkn2-pbl.sch.id dengan web browser, maka fungsi forward yaitu untuk mencarikan IP address dari smkn2-pbl.sch.id lalu merespon dengan memberikan halaman web smkn2-pbl.sch.id tersebut.
Karena konfigurasi cukup banyak, maka copy file default yang telah ada.


a. root@debian:/home/hilman# cp /etc/bind/db.local /var/cache/bind/db.smkn2-pbl.sch.id
b. root@debian:/home/hilman# pico /var/cache/bind/db.smkn2-pbl.sch.id 
 
$TTL      604800
@           IN           SOA       localhost. root. localhost. (
                                                2             ;  Serial
                                        604800             ;  Refresh
                                          86400            ;  Retry
                                      2419200             ;  Expire
                                        604800             ;  Negative Cache TTL
;

@           IN           NS        localhost.
@           IN           A         127.0.0.1
@           IN           AAAA    ::1

d. Edit script menjadi seperti ini


#......

$TTL      604800
@           IN           SOA       smkn2-pbl.sch.id. root.smkn2-pbl.sch.id. (
                                                 2             ;  Serial
                                        604800             ;  Refresh
                                          86400             ;  Retry
                                      2419200             ;  Expire
                                        604800             ;  Negative Cache TTL
;
@           IN           NS        smkn2-pbl.sch.id.
@           IN           A         10.10.10.1
www      IN            A         10.10.10.1

Tekan ctrl+X lalu memilih Y untuk menyimpan konfigurasi.

4. Membuat file Reserve

Reserve berfungsi untuk konfersi dari IP address ke DNS (domain). dengan mengetikkan ip dari DNS yaitu 10.10.10.1 pada web browser, secara otomatis akan redirect ke alamat http://smkn2-pbl.sch.id.

Copy script default yang telah ada.



a. root@debian:/home/hilman# cp /etc/bind/db.192 /var/cache/bind/db.10
b. root@debian:/home/hilman#nano /var/cache/bind/db.10


$TTL      604800
@           IN           SOA       localhost. root. localhost. (
                                                 2             ;  Serial
                                        604800             ;  Refresh
                                          86400             ;  Retry
                                      2419200             ;  Expire
                                        604800             ;  Negative Cache TTL
;
@           IN           NS        localhost.

d. Edit file menjadi seperti ini.

$TTL      604800
@           IN           SOA       smkn2-pbl.sch.id. root.smkn2-pbl.sch.id. (
                                                 2             ;  Serial
                                        604800             ;  Refresh
                                          86400             ;  Retry
                                      2419200             ;  Expire
                                        604800             ;  Negative Cache TTL
;
@                        IN           NS        smkn2-pbl.sch.id.
1.10.10               IN           PTR      smkn2-pbl.sch.id.                   //3 blok ip terakhir dan dibalik

Tekan ctrl+X lalu memilih Y untuk menyimpan konfigurasi.

5. Menambah name server
Menambakan IP dan nameserver dari DNS pada resolv.conf agar dapat diakses pada komputer client.


root@debian:/home/hilman# pico /etc/resolv.conf

search smkn2-pbl.sch.id
nameserver 10.10.10.1


Tekan ctrl+X lalu memilih Y untuk menyimpan konfigurasi.

Kemudian restart bind9
root@debian:/home/hilman#  service bind9 restart

6. Pengujian DNS Server


root@debian:/home/hilman#nslookup smkn2-pbl.sch.id

Server   :         10.10.10.1

Address :         10.10.10.1#53

1.10.10.10.in-addr.arpa name=smkn2-pbl.sch.id.


7. Pengujian dari Client


Ketikkan smkn2-pbl.sch.id pada web browser.
Jika berhasil maka akan muncul halaman "It Works" (pastikan sudah menginstall apache2, apt-get install apache2)

Jika setelah menginstall apache2 tetap tidak dapat di akses, pastikan client sudah tersetting dns milik kita.
#nano /etd/dhcp/dhcpd.conf
...
dns-name-servers 8.8.8.8,10.10.10.1;
... 

Keterangan perintah DNS server:
1. @ adalah simbol pengganti dari nama domain smkn2-pbl.sch.id. simbol ini terdapat padafile named.conf.local.
2. SOA adalah menyatakan bahwa NS (nameserver) authoritative bagi zone smkn2-pbl.sch.id
3. smkn2-pbl.sch.id adalah nama dari sebuah domain untuk server DNS. pada domain harus diakhiri dengan ( . ).
4. NS adalah yang menentukan server mana yang akan merespon dan mengembalikan info seputar DNS untuk sebuah domain.
5. A merupakan pemetaan dari nama domain ke ip address.
6. PTR merupakan kebalikan dari A record yaitu untuk pemetaan ip address ke nama domain.
7. IN adalah singkatan dari internet name yang digunakan jika menggunakan protocol TCP/IP


Sekian posting dari kami, jika terdapat konfigurasi yang salah, silahkan beri komentar.
Semoga bermanfaat!! :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konfigurasi Dasar Proxy Server Debian 7

Membuat Autentikasi Squid Proxy Server

Daftar Repository Lokal Debian 8 Jessie